Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2021

Tegalsari, kisah kelam di masa lalu

Siapa tak kenal dengan Tegal? Bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya daerah pantai utara pasti tidak asing dengan kota yang satu ini. Kota kecil yang berbatasan dengan Brebes di sebelah barat dan Pemalang di sebelah timur memang menarik untuk kita bahas. Selain terkenal dengan kulinernya seperti tahu aci, nasi ponggol, soto tauco, Kota Tegal juga memiliki beberapa cerita rakyat yang menarik. Salah satu di antaranya adalah Tegalsari.  Tegalsari merupakan sebuah kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Tegal Barat. Di sebelah barat berbatasan dengan Muarareja. Di antara keduanya dipisahkan oleh kali Sibelis. Kali Sibelis bermuara di pesisir utara. Arusnya deras menggelontorkan air payau berwarna kehijauan ke muaranya di laut Jawa. Di tanggulnya yang tebal berjejer pohon turi di kanan kiri tampak rapi. Rerumputan dan perdu serta semak belukar tumbuh seperti permadani hijau. Sejak dulu kala alam telah menata kawasan ini menjadi indah. Tegalsari dan Muarareja merupakan dua desa yang menjad

Quality time With My Incess

Gambar
Ahad pagi ini suasana sangat mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja? Lho kenapa ? Ya benar sekali, karena sejak ahad dini hari hampir semua kota dan kabupaten di Jawa Tengah hujan yang cukup deras dengan intensitas waktu yang lama. Menurut prakiraan cuaca BMKG, bulan Februari memang menjadi puncak musim hujan. Jadi, tidaklah heran jika sepanjang hari ini nyaris tidak ada panas. Alhasil, program yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah ini berjalan lancar dan sukses. Bahkan mungkin tanpa adanya gerakan ini, masyarakat pun enggan untuk keluar rumah. Memang sepanjang hari ini hujan turun cukup deras. Jadi, cuaca yang demikin sangat cocok untuk berada di rumah saja. Lantas bagaimana denganku? Walaupun harus di rumah saja, saya berusaha untuk menikmatinya dengan Ais, my Incess. Trus kemana istri dan Caca putri sulungku? Hari ini istriku berangkat pagi dan si sulung sedang "parkir" di rumah neneknya. Sebelum berangkat, istriku menyempatkan meminumkan obat turun panas untuk

Jateng di Rumah Saja, Tegal layaknya Kota Mati

Gambar
Awal pekan lalu Gubernur Jawa Tengah Ir. H. Ganjar Pranowo, M.IP mengeluarkan surat edaran No. 443.5/0001933 tertanggal 2 Februari 2021 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah. Edaran ini menjadi payung hukum gerakan Jateng di Rumah Saja. Pemprov Jawa Tengah mengeluarkan edaran ini guna menekan penyebaran dan memutus mata rantai Covid19 di Jawa Tengah. Karena masih masifnya penularan covid 19, maka pemerintah harus benar-benar melakukan tindakan nyata salah satunya adalah mencanangkan gerakan ini. Ganjar meminta pemerintah daerah di tingkat kabupaten kota untuk membuat aturan turunan dari surat edaran ini agar dapat melaksanakannya secara maksimal. Menindaklanjuti arahan tersebut, walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE, MM membuat surat edaran dengan nomor 443/005 yang selaras dengan surat edaran gubernur. Dedy menamakan programnya Tegal di rumah saja. Dalam edaran ters

Pengamen Anti Mainstream

Gambar
Siapa yang dapat melaksanakannya dan berusaha mewujudkan Semua itu demi hidup yang baik Hanya dia yang mampu melaksanakannya Adakah yang masih ingat dengan lirik lagu itu? Remaja milenial atau anak-anak generasi Z sudah dipastikan tidak tahu itu lirik lagu apa. Akan tetapi coba tanyakan kepada anak-anak generasi tahun 90-an. Apalagi anak-anak yang saat itu pecandu film-film kartun pastilah tahu dan hafal betul penggalan lirik lagu itu. Ayo anak-anak generasi 90-an, itu lirik lagu apa? Ya benar sekali, itu adalah penggalan dari sound track film Dragon Ball Z. Film kartun yang tayang di salah satu televisi swasta ternama di Indonesia ini sekira tahun 90-an sampai awal tahun 2000-an ini menjadi film favorit anak-anak kecil saat itu. Memang durasi tayangnya cukup singkat, yakni hanya 30 menit dari pukul 08.00 s.d. 08.30. Akan tetapi saat itu sejak pukul tujuh pagi anak-anak sudah mengantre untuk menontonnya di salah satu rumah orang yang mempunyai antenna parabola. Maklum belum

Daripada Nonton HP

Gambar
Sesaat sampai di sekolah seperti biasa saya mencuci tangan pakai sabun dan membuka HP untuk mengisi daftar kehadiran. Kemudian saya buka chat aplikasi whatsapps di HP siapa tahu ada berita atau info penting. Satu per satu saya amati tiap chat yang masuk. Di antara beberapa chat yang masuk, ada satu chat yang menarik perhatianku. Saya tidak merasa ternyata istriku mengirim gambar kedua putri kesayanganku sedang bermain beberapa bola kecil. Di bawah gambar terdapat chat yang berbunyi "daripada nonton HP". Begitu menerima chat tersebut, saya tersenyum sambil tetap berpikir pasti nanti rumahku akan berantakan, karena penuh dengan mainan anakku. Kalau bukan saya yang merapikan, siapa lagi? Kedua anakku atau istriku? Memang si sulung bisa merapikan, tetapi hanya sebagian yang terlihat. Mainan yang terlempar ke dalam kolong sofa dia belum mampu menjangkaunya. Istriku, dia sudah terlalu capek karena tadi pagi baru pulang kerja setelah semalaman berjaga di tempat kerjanya. Mau tak mau

Berkunjung ke Kantor Adhyaksa

Gambar
Sabtu pekan lalu sekolah tempatku mengabdi tiba-tiba menerima sepucuk surat yang tidak biasa. Mengapa tidak biasa? Karena biasanya sekolah menerima surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puskesmas, Sekretariat Daerah atau OPD naungan pemkot Tegal. Surat beramplop warna coklat yang berada di meja kerjaku berasal dari salah satu instansi yang cukup "mengerikan" bagi beberapa orang.  Lho kok bisa mengerikan?  Karena pasti setiap orang pasti berusaha agar tidak berurusan dengannya. Lantas kantor apa sih yang begitu mengerikan? Ya benar, kejaksaan. Korps Adhyaksa ini merupakan salah satu lembaga tinggi negara kita yang mengurus kasus hukum di Indonesia. Biasanya orang yang berurusan dengan kejaksaan mempunyai masalah hukum, seperti kasus korupsi. Pengirim surat ini adalah Kejaksaan Negeri Kota Tegal yang beralamat di Jalan Kolonel Sugiono Tegal. Tepatnya persis di depan Rita Super Mall. Surat dari Kejaksaan Negeri Kota Tegal bernomor B-79/M.3.15/Fd.1/01/2021 itu b

Kedatangan CPNS guru, PGRI siap layani dengan sepenuh hati

Gambar
Keluarga besar Pemerintah Kota Tegal di awal tahun 2021 memiliki anggota baru. Benar sekali, terhitung sejak tanggal 1 Februari 2021 kemarin CPNS pengadaan tahun 2019 telah resmi bergabung dengan pemkot Tegal. Mereka telah menerima petikan SK Walikota Tegal sebagai bukti sah kepemilikan Nomor Induk Pegawai (NIP) sejak tanggal 18 Januari 2021. Namun Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) CPNS terhitung mulai 1 Februari 2021. Jadi mereka resmi melaksanakan tugasnya di instansinya masing-masing sejak tanggal SPMT terbit. Dari berbagai macam formasi yang tersedia, paling banyak adalah tenaga pendidik alias guru. Jumlah formasi guru ada 105 orang yang terdiri atas guru kelas SD, guru olah raga, guru SMP, dan pamong belajar. Setelah masuk ke unit kerja pilihannya, mereka akan menerima berbagai macam konsekuensi. Salah satu di antara sekian banyak konsekuensi yang harus diikuti sebagai CPNS guru adalah bergabung dengan organisasi profesi. Organisasi yang menaungi profesi adala

Muflihul Huda resmi menjadi ketua KKG PAI Kota Tegal

Gambar
Hari ini Senin, 1 Februari 2021 Kelompok Kerja Guru PAI (KKG PAI) Kota Tegal mengadakan hajat pemilihan ketua untuk masa khidmah 2020-2025. Kegiatan ini dinamakan Musyawarah Cabang. Meskipun masih dalam masa pandemi, tidak menyurutkan rekan-rekan guru PAI se-Kota Tegal untuk menyalurkan aspirasinya. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pemilih diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan dilarang berkerumun. Musyawarah Cabang ini diselenggarakan di 4 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di empat kecamatan di Kota Tegal. TPS 1 di SDN Margadana 8, TPS 2 di SDN Pekauman 7, TPS 3 di SDN Debong Tengah 1 dan TPS 4 di PKG Tegal Timur. Masing-masing TPS digunakan oleh guru-guru di wilayahnya. TPS 1 digunakan oleh GPAI di wilayah Margadana. TPS 2 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Barat. TPS 3 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Selatan. TPS 4 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Timur. Ada 5 calon yang menjadi kan