Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

Tingkatkan Layanan kepada Anggota, PGRI Kota Tegal gandeng Disdukcapil

Gambar
Pada hari Jumat, 16 April 2021 bertempat di sekretariat PGRI yang beralamat di Jalan Halmahera no 59 Mintaragen, komplek SMK PGRI Kota Tegal telah dilaksanakan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara PGRI Kota Tegal dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Tegal. Penandatanganan ini disaksikan oleh segenap pengurus harian Kota dan perwakilan setiap cabang PGRI se-Kota Tegal. Pada saat bersamaan juga dilaksanakan MoU Disdukcapil dengan Cabdin Pendidikan Prov Jateng Wilayah XI. Ketua PGRI Kota Tegal, Kadarisman, M.Pd, dalam sambutannya menjelaskan setidaknya ada 5 anggota PGRI yang meninggal dunia terhitung sejak awal tahun 2021 sampai pertengahan April 2021. Program pengurus PGRI Kota terhadap anggota yang meninggal adalah memberikan uang santunan duka cita dan karangan bunga untuk keluarga anggota yang berduka sebagai bentuk solidaritas terhadap anggota. Kadarisman mengaku masih ada yang kurang layanan PGRI terhadap anggota, yaitu penerbitan akta kematian,

Menumbuhkan Budaya Literasi di Bulan Ramadan melalui Akram

Gambar
  Tidak terasa kita sudah memasuki bulan Ramadan kedua di masa pandemi covid-19. Setahun lamanya kita menghadapi masa sulit karena pemerintah membatasi bahkan melarang berbagai kegiatan yang menimbulkan keramaian massa.   Tahun lalu di awal masa pandemi covid-19, pemerintah melarang melakukan berbagai kegiatan Ramadan seperti salat tarawih, berbuka puasa bersama, tadarus Al Quran di masjid atau mushalla. Kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan di rumah bersama keluarga. Bahkan salat idul fitri pun, yang sebelum pandemi banyak digelar di masjid, mushalla, dan lapangan, terpaksa dilaksanakan di dalam rumah masing-masing. Berbeda dengan tahun lalu, Ramadan tahun ini meskipun masih dalam suasana pandemi yang belum sepenuhnya terkendali, pemerintah memberikan kelonggaran untuk melakukan berbagai aktivitas ibadah bulan Ramadan di luar rumah. Pemerintah mengizinkan setiap masjid dan mushalla menyelenggarakan salat berjamaah. Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan co

Tegalsari, kisah kelam di masa lalu

Siapa tak kenal dengan Tegal? Bagi masyarakat Jawa Tengah khususnya daerah pantai utara pasti tidak asing dengan kota yang satu ini. Kota kecil yang berbatasan dengan Brebes di sebelah barat dan Pemalang di sebelah timur memang menarik untuk kita bahas. Selain terkenal dengan kulinernya seperti tahu aci, nasi ponggol, soto tauco, Kota Tegal juga memiliki beberapa cerita rakyat yang menarik. Salah satu di antaranya adalah Tegalsari.  Tegalsari merupakan sebuah kelurahan yang berada di wilayah kecamatan Tegal Barat. Di sebelah barat berbatasan dengan Muarareja. Di antara keduanya dipisahkan oleh kali Sibelis. Kali Sibelis bermuara di pesisir utara. Arusnya deras menggelontorkan air payau berwarna kehijauan ke muaranya di laut Jawa. Di tanggulnya yang tebal berjejer pohon turi di kanan kiri tampak rapi. Rerumputan dan perdu serta semak belukar tumbuh seperti permadani hijau. Sejak dulu kala alam telah menata kawasan ini menjadi indah. Tegalsari dan Muarareja merupakan dua desa yang menjad

Quality time With My Incess

Gambar
Ahad pagi ini suasana sangat mendukung gerakan Jateng di Rumah Saja? Lho kenapa ? Ya benar sekali, karena sejak ahad dini hari hampir semua kota dan kabupaten di Jawa Tengah hujan yang cukup deras dengan intensitas waktu yang lama. Menurut prakiraan cuaca BMKG, bulan Februari memang menjadi puncak musim hujan. Jadi, tidaklah heran jika sepanjang hari ini nyaris tidak ada panas. Alhasil, program yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah ini berjalan lancar dan sukses. Bahkan mungkin tanpa adanya gerakan ini, masyarakat pun enggan untuk keluar rumah. Memang sepanjang hari ini hujan turun cukup deras. Jadi, cuaca yang demikin sangat cocok untuk berada di rumah saja. Lantas bagaimana denganku? Walaupun harus di rumah saja, saya berusaha untuk menikmatinya dengan Ais, my Incess. Trus kemana istri dan Caca putri sulungku? Hari ini istriku berangkat pagi dan si sulung sedang "parkir" di rumah neneknya. Sebelum berangkat, istriku menyempatkan meminumkan obat turun panas untuk

Jateng di Rumah Saja, Tegal layaknya Kota Mati

Gambar
Awal pekan lalu Gubernur Jawa Tengah Ir. H. Ganjar Pranowo, M.IP mengeluarkan surat edaran No. 443.5/0001933 tertanggal 2 Februari 2021 tentang Peningkatan Kedisiplinan dan Pengetatan Protokol Kesehatan pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Tahap II di Jawa Tengah. Edaran ini menjadi payung hukum gerakan Jateng di Rumah Saja. Pemprov Jawa Tengah mengeluarkan edaran ini guna menekan penyebaran dan memutus mata rantai Covid19 di Jawa Tengah. Karena masih masifnya penularan covid 19, maka pemerintah harus benar-benar melakukan tindakan nyata salah satunya adalah mencanangkan gerakan ini. Ganjar meminta pemerintah daerah di tingkat kabupaten kota untuk membuat aturan turunan dari surat edaran ini agar dapat melaksanakannya secara maksimal. Menindaklanjuti arahan tersebut, walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE, MM membuat surat edaran dengan nomor 443/005 yang selaras dengan surat edaran gubernur. Dedy menamakan programnya Tegal di rumah saja. Dalam edaran ters

Pengamen Anti Mainstream

Gambar
Siapa yang dapat melaksanakannya dan berusaha mewujudkan Semua itu demi hidup yang baik Hanya dia yang mampu melaksanakannya Adakah yang masih ingat dengan lirik lagu itu? Remaja milenial atau anak-anak generasi Z sudah dipastikan tidak tahu itu lirik lagu apa. Akan tetapi coba tanyakan kepada anak-anak generasi tahun 90-an. Apalagi anak-anak yang saat itu pecandu film-film kartun pastilah tahu dan hafal betul penggalan lirik lagu itu. Ayo anak-anak generasi 90-an, itu lirik lagu apa? Ya benar sekali, itu adalah penggalan dari sound track film Dragon Ball Z. Film kartun yang tayang di salah satu televisi swasta ternama di Indonesia ini sekira tahun 90-an sampai awal tahun 2000-an ini menjadi film favorit anak-anak kecil saat itu. Memang durasi tayangnya cukup singkat, yakni hanya 30 menit dari pukul 08.00 s.d. 08.30. Akan tetapi saat itu sejak pukul tujuh pagi anak-anak sudah mengantre untuk menontonnya di salah satu rumah orang yang mempunyai antenna parabola. Maklum belum

Daripada Nonton HP

Gambar
Sesaat sampai di sekolah seperti biasa saya mencuci tangan pakai sabun dan membuka HP untuk mengisi daftar kehadiran. Kemudian saya buka chat aplikasi whatsapps di HP siapa tahu ada berita atau info penting. Satu per satu saya amati tiap chat yang masuk. Di antara beberapa chat yang masuk, ada satu chat yang menarik perhatianku. Saya tidak merasa ternyata istriku mengirim gambar kedua putri kesayanganku sedang bermain beberapa bola kecil. Di bawah gambar terdapat chat yang berbunyi "daripada nonton HP". Begitu menerima chat tersebut, saya tersenyum sambil tetap berpikir pasti nanti rumahku akan berantakan, karena penuh dengan mainan anakku. Kalau bukan saya yang merapikan, siapa lagi? Kedua anakku atau istriku? Memang si sulung bisa merapikan, tetapi hanya sebagian yang terlihat. Mainan yang terlempar ke dalam kolong sofa dia belum mampu menjangkaunya. Istriku, dia sudah terlalu capek karena tadi pagi baru pulang kerja setelah semalaman berjaga di tempat kerjanya. Mau tak mau

Berkunjung ke Kantor Adhyaksa

Gambar
Sabtu pekan lalu sekolah tempatku mengabdi tiba-tiba menerima sepucuk surat yang tidak biasa. Mengapa tidak biasa? Karena biasanya sekolah menerima surat dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Puskesmas, Sekretariat Daerah atau OPD naungan pemkot Tegal. Surat beramplop warna coklat yang berada di meja kerjaku berasal dari salah satu instansi yang cukup "mengerikan" bagi beberapa orang.  Lho kok bisa mengerikan?  Karena pasti setiap orang pasti berusaha agar tidak berurusan dengannya. Lantas kantor apa sih yang begitu mengerikan? Ya benar, kejaksaan. Korps Adhyaksa ini merupakan salah satu lembaga tinggi negara kita yang mengurus kasus hukum di Indonesia. Biasanya orang yang berurusan dengan kejaksaan mempunyai masalah hukum, seperti kasus korupsi. Pengirim surat ini adalah Kejaksaan Negeri Kota Tegal yang beralamat di Jalan Kolonel Sugiono Tegal. Tepatnya persis di depan Rita Super Mall. Surat dari Kejaksaan Negeri Kota Tegal bernomor B-79/M.3.15/Fd.1/01/2021 itu b

Kedatangan CPNS guru, PGRI siap layani dengan sepenuh hati

Gambar
Keluarga besar Pemerintah Kota Tegal di awal tahun 2021 memiliki anggota baru. Benar sekali, terhitung sejak tanggal 1 Februari 2021 kemarin CPNS pengadaan tahun 2019 telah resmi bergabung dengan pemkot Tegal. Mereka telah menerima petikan SK Walikota Tegal sebagai bukti sah kepemilikan Nomor Induk Pegawai (NIP) sejak tanggal 18 Januari 2021. Namun Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas (SPMT) CPNS terhitung mulai 1 Februari 2021. Jadi mereka resmi melaksanakan tugasnya di instansinya masing-masing sejak tanggal SPMT terbit. Dari berbagai macam formasi yang tersedia, paling banyak adalah tenaga pendidik alias guru. Jumlah formasi guru ada 105 orang yang terdiri atas guru kelas SD, guru olah raga, guru SMP, dan pamong belajar. Setelah masuk ke unit kerja pilihannya, mereka akan menerima berbagai macam konsekuensi. Salah satu di antara sekian banyak konsekuensi yang harus diikuti sebagai CPNS guru adalah bergabung dengan organisasi profesi. Organisasi yang menaungi profesi adala

Muflihul Huda resmi menjadi ketua KKG PAI Kota Tegal

Gambar
Hari ini Senin, 1 Februari 2021 Kelompok Kerja Guru PAI (KKG PAI) Kota Tegal mengadakan hajat pemilihan ketua untuk masa khidmah 2020-2025. Kegiatan ini dinamakan Musyawarah Cabang. Meskipun masih dalam masa pandemi, tidak menyurutkan rekan-rekan guru PAI se-Kota Tegal untuk menyalurkan aspirasinya. Tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Pemilih diwajibkan mengenakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan dilarang berkerumun. Musyawarah Cabang ini diselenggarakan di 4 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di empat kecamatan di Kota Tegal. TPS 1 di SDN Margadana 8, TPS 2 di SDN Pekauman 7, TPS 3 di SDN Debong Tengah 1 dan TPS 4 di PKG Tegal Timur. Masing-masing TPS digunakan oleh guru-guru di wilayahnya. TPS 1 digunakan oleh GPAI di wilayah Margadana. TPS 2 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Barat. TPS 3 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Selatan. TPS 4 digunakan oleh GPAI di wilayah Tegal Timur. Ada 5 calon yang menjadi kan

Menakar Calon suksesor Kumendan Makhfudz

Gambar
KKG PAI SD Kota Tegal sebentar lagi akan mempunyai pengurus yang baru. Tentunya dengan wajah-wajah baru pula. Insya Allah dalam waktu dekat (kemungkinan awal Februari 2021) akan ada pemilihan ketua dan kepengurusan KKG PAI SD.  Sejatinya masa khidmah pengurus KKG PAI SD Kota Tegal berakhir di awal 2020. Namun seiring merebaknya wabah covid19, rencana laporan pertanggung jawaban dan pemilihan pengurus harus diundur setahun. Meskipun masih dalam suasana pandemi covid, resuffle harus tetap berlangsung. Hal ini disebabkan hampir sebagian besar pengurus yang sekarang sudah memasuki masa pensiun. Bendahara KKG sudah pensiun sejak pertengahan 2020. Sekretaris KKG sudah beralih profesi menjadi pengawas. Dan sang ketua sendiri, Bapak Makhfudz akan memasuki usia pensiun per Desember 2021. Pergantian kepengurusan atau resuffle merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadapi. Hal ini untuk penyegaran organisasi dan pengembangan organisasi yang lebih baik. Lantas siapa saja GPAI di Kot

Koordinasi persiapan Resuffle Pengurus KKG PAI SD Kota Tegal

Gambar
Hari Jumat, 22 Januari 2021 pengurus KKG PAI SD Kota Tegal mengadakan rapat koordinasi dengan pengurus KKG PAI SD kecamatan se-Kota Tegal. Rapat berlangsung di Aula Kemenag Kota Tegal mulai pukul 09.30 sampai selesai. Sehubungan masih pandemi, rapat berlangsung dengan menerapkan protokol kesehatan. Rapat dipimpin oleh sekretaris KKG PAI sekaligus pengawas PAI SD Kota Tegal, Bapak Suwardi. Beliau menyampaikan bahwa mulai tanggal 1 Februari 2021 akan ada pemetaan tentang penugasan GPAI yang berstatus sebagai PPPK. Ada 7 orang GPAI PPPK di Kota Tegal. Mereka akan ditempatkan sesuai dengan surat penugasannya. Informasi lainnya yaitu 72 orang GPAI yang sudah menerima BSU (Bantuan Subsidi Upah) dari pemerintah selama 3 bulan sebesar Rp 600.000,00 per bulan. Insya Allah pada hari Selasa, 26 Januari 2021 Kemenag Kota Tegal mengadakan sosialisasi MoU dengan CIMB NIAGA Syariah dalam hal penyaluran TPG TA 2021. Pengawas juga menyampaikan pesan dari Kasi PAKIS Kemenag perihal nilai USB

Pisah Sambut RusWas KPRI TERAS

Gambar
Setelah melaksanakan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun buku 2020, pada hari Sabtu, 9 Januari 2021 KPRI TERAS dan telah mendapatkan pengurus dan pengawas yang baru. Bapak Ahmad Maskur menjadi suksesor ketua KPRI TERAS menggantikan Bapak Sutikno yang sudah 34 tahun menjadi pengurus KPRI TERAS. Pak Maskur akan menjadi ketua untuk masa bakti 2021-2023 bersama 7 rekan lainnya. Hari ini Rabu, 20 Januari 2021 KPRI TERAS mengadakan pisah sambut pengurus dan pengawas di RM Prima Sejati (Bang Rony) Kelurahan Muarareja Kota Tegal. Acara diisi dengan sambutan dari ketua demisioner, Bapak Sutikno. Dalam sambutannya Pak Tikno bercerita pengalamannya menjadi pengurus. Beliau bercerita ketika mengatasi berbagai problematika di KPRI TERAS. Beliau berpesan agar pengurus yang baru dapat mengembangkan koperasi agar lebih baik. Sambutan kedua dari ketua terpilih yaitu Bapak Ahmad Maskur. Beliau mengucapkan terimakasih atas dedikasi Pak Tikno yang telah berjuang memajukan koperasi. B

Kedatangan Pejabat Teras

Gambar
Pagi itu Selasa 19 Januari 2021 seperti biasa aku menyiapkan materi pembelajaran jarak jauh untuk anak-anak. Hari itu aku mengajar daring kelas 2.  Saya mengajar memanfaatkan media blog yang sudah disiapkan oleh tim KKG PAI SD Kota Tegal berupa tautan materi yang sudah disusun oleh tim. Semester ini saya resign dari tim karena ingin berbagi pengalaman dengan teman-teman yang belum pernah jadi tim. Tautan itu saya bagikan ke anak-anak melalui media WhatsApp Grup kelas II. Ketika akan membuat latihan soal online menggunakan media Microsoft Forms, saya kedatangan 2 orang tamu yang tidak asing lagi buatku. Beliau berdua adalah pejabat teras di Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal. Wow saya kedatangan pejabat teras. Eits, jangan galfok dulu ya dengan istilah pejabat teras yang ini ya. Pejabat teras ini bukanlah pejabat tinggi atau terdepan, melainkan pejabat yang menjadi pengurus KPRI TERAS. Koperasi yang menaungi para guru di wilayah di Tegal Barat bernama KPRI TERAS, yang merupakan kependekan

Hari Seninku yang konyol

Gambar
Setelah sekian lama tidak menuangkan ide-ide dalam guratan tulisan di blog pribadiku, mulai hari ini aku mencoba tidak akan membiarkan blog ini suwung tanpa penghuni. Heee .... Hari Senin, tanggal 18 Januari 2021 mungkin bisa dikatakan hari yang cukup melelahkan dan menggelikan serta konyol buatku. Lho kenapa ? Berawal dari rutinitasku menyeterika baju setiap malam. Ahad malam Senin lalu saya harus begadang menyelesaikan tugas negara itu sampai tengah malam, karena cukup banyak pakaian yang harus kusetrika. Pukul 20.30 aku mulai menggosok beberapa pakaian milik kita berempat. Saya perkirakan pukul 00.00 baru selesai, karena pakaian bertumpuk-tumpuk. Dan ternyata memang sesuai prediksiku. Pukul 00.00 aku baru dapat menyelesaikannya. Bisa kamu bayangkan sendiri betapa loyo dan capainya malam itu. Hampir 3,5 jam aku duduk sembari menggosok alat setrika. Tepat aku menyelesaikan setrikaan, hujan turun di malam itu. Aku rebahkan tubuhku sembari jari jemari masih sempat melihat medsos priba

Menulis Autobiografi ala Pak Parno

Gambar
  Narasumber: Suparno, S.Pd.,M.Pd.  Menulis merupakan salah satu jenis keterampilan. Seseorang akan terampil menulis jika setiap saat diasah. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa menulis itu bakat. Menurutku itu salah, karena setiap orang pasti bisa menulis. Setidaknya sejak SD, anak-anak telah diajari cara menulis dengan baik. Bahkan oleh gurunya, anak-anak diajari banyak hal tentang ragam tulisan. Salah satu jenis ragam tulisan adalah autobigrafi. Pada kegiatan belajar menulis kali ini kita ditemani oleh seorang kepala sekolah salah satu SMP di Magetan. Beliau adalah Bapak Suparno, S.Pd.,M.Pd. Saya lebih senang memanggil beliau Pak Parno. Pak Parno akan membagikan pengalamannya menulis autobiografi. Menurutnya, autobiografi berasal dari kata autobiography yang berarti riwayat   hidup   yang ditulis   sendiri. Lantas, Pak Parno itu siapa sih? Pria asli Magetan 54 tahun lalu adalah warga Desa Pojoksari RT 21 RW 3 Kecamatan Sukomoro Kab Magetan. Pak Parno sudah menjalani profesi