KIAT BERTAHAN SAAT PANDEMI COVID

 

Narasumber: Agustinus Subardana,SE,MM ( Direktur Pemasaran Penerbit ANDI )

 

Assalamualaikum Wr.Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat malam..

Bpk Ibu Guru Yth.

Perkenalkan saya Agus Subardana dari Penerbit Andi Yogyakarta..

Suatu kehormatan bagi saya dan dapat bersilaturahmi lewat grup WA Belajar Menulis yang diadakan oleh Bpk Ibu yg tergabung dlm keluarga PGRI....

Begitulah cara beliau memperkenalkan diri dan menyapa para peserta pelatihan menulis gelombang 16. Siapakah gerangan beliau Bapak Agus Subardana? Ya benar ! Nama lengkapnya Bapak Agustinus Subardana. Beliau adalah salah satu bagian dari perusahaan penerbitan buku CV ANDI Offset.

Pak Agus, panggilan akrab beliau menduduki jabatan yang sangat penting dalam perusahaan tersebut. Jabatan beliau adalah direktur pemasaran. Orang yang paling bertanggung jawab terhadap laku tidaknya buku-buku terbitan ANDI, orang yang bertanggung jawab terhadap ratusan karyawan ANDI, orang yang bertanggung jawab terhadap perputaran roda perusahaan.

Tiada guna perusahaan mencetak ribuan bahkan ratusan ribu eksemplar buku, tetapi tidak laku di pasaran. Berkat tangan dingin beliau roda perusahaan ANDI tetap berputar lancar. Pada kesempatan malam ini, beliau membagikan pengalamannya menjadi orang yang mempromosikan dan memasarkan produk-produk buku penerbit ANDI.

Di awal pemaparannya, beliau menjelaskan perang penting sebuah buku bagi kita. Beliau menjelaskan bahwa buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana  penyampaian informasi. Sejak usia dini, anak-anak telah diperkenalkan pada buku dan diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku.

Dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang cerdas dengan minat baca yang tinggi khususnya anak-anak, pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Perkembangan industri penerbitan buku juga dipicu oleh alasan keuntungan (profit margin) yang relatif besar dibandingkan industri lainnya khususnya barang konsumsi. Saat ini terdapat 1328 penerbit yang terdaftar sebagai anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) dengan jumlah penerbit aktif sebanyak 711 penerbit, dan sisanya sudah tidak aktif lagi.

 

 

Dampak Pandemi Covid-19

Tak terduga awal bulan Maret tahun 2020 ini telah datang wabah Virus Corona 2019 / Covid-19  yang menyebabkan makin terasa berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi, sektor keuangan, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dampak dari mewabahnya Covid-19 ini dirasakan betul oleh berbagai macam sektor, tidak terkecuali sektor usaha yang terkena dampak langsung akibat dari mewabahnya Covid-19. Adapun imbas yang dirasakan oleh pelaku usaha penerbitan buku seperti penurunan pendapatan dan terganggunya kegiatan usaha dari pelaku usaha penerbitan buku tersebut.

Dampak penjualan  buku selama Covid-19 sangat dirasakan betul oleh pelaku usaha bidang penerbitan buku. Dampak yang kami alami sebagai pelaku usaha penerbitan buku yaitu:

-          Jaringan toko buku sebagian besar tutup selama wabah Covid-19 ini merebak sejak Maret-Mei 2020

-          Pengunjung yang datang ke toko buku atau mall yang ada toko buku masih ada rasa khawatir tertular covid-19, sehingga toko buku sangat sepi

-          Penurunan omset toko buku saat pandemi ini mencapai 60% s.d. 90 %

-          Pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan mengurangi distribusi buku ke toko buku

-          Beberapa penerbit gulung tikar / bangkrut

-          Pemasaran buku ke sekolah, perguruan tinggi atau instansi lainnya tidak bisa ketemu langsung sehingga kurang maksimal dalam menawarkan produk-produk buku

-          Semua konsumen mengurangi pembelian buku dan mengalihkannya untuk pembelian alat-alat kesehatan




Maka dari itu dalam rangka untuk mempertahankan industri penerbitan buku , selama pandemi Covid-19 ini supaya tetap terus hidup dan dapat mencapai hasil penjualan buku yang maksimal, maka kita perlu  strategi pemasaran. Srategi pemasaran biasanya hampir dipakai oleh semua wirausaha, enterpreneur yang menjalankan bisnis.

 

Strategi Pemasaran Buku

Strategi pemasaran penjualan buku sangat dipengaruhi oleh banyak aspek dan unik . Hal ini dapat dilihat dari jenis-jenis buku yang di terbitkan. Jenis-jenis buku yang di terbitkan tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori buku. Salah satu contoh Penerbit ANDI Offset menerbitkan buku cukup banyak kategori produk yaitu ada 32 kategori produk buku (kategori buku anak, buku bisnis, buku pertanian, buku fiksi-novel, buku pengembangan diri, buku teks, dan lain-lain).

Dari jenis-jenis kategori buku tersebut disinilah kita akan melakukan pemetaan berdasarkan segmentasi jenis kategori buku yang diterbitkan. Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dengan berkoordinasi beberapa kegiatan bisnis.  Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi oleh faktor yang meliputi:

1.      Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat

2.      Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya

Saat ini kami dalam menjalankan bisnis penerbitan buku sedang kami jalankan masuk dalam faktor keduanya yaitu Faktor Mikro dan Makro. Hal ini dikarenakan Penerbit ANDI Offset sudah termasuk industri penerbitan buku, dengan usianya sudah mencapai 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari 15.000 judul buku yang telah di kelompokkan menjadi 32 kategori (dapat di kunjungi ke website kami : www.andipublisher.com ).

Strategi pemasaran buku, kami petakan menjadi dua: yaitu strategi pemasaran buku serangan udara (online) dan strategi pemasaran buku serangan darat (offline). Dengan berlandaskan pada faktor makro dan faktor mikro tersebut, dua strategi pemasaran buku dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:

a.      Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara. (On Line )

1.      Pentingnya Transformasi Digital

Dampak dari pandemi Covid-19 telah mengubah dunia menuju era low touch economy. Era ini ditandai dengan interaksi antar individu yang minim sentuhan fisik atau low-touch, keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran di sektor-sektor industri., terutama sektor industri perbukuan. Perubahan ini tentu akan berdampak ke banyak hal, mulai dari tempat bekerja, cara pembelajaran, kehidupan keluarga hingga aktivitas sosial. Strategi utama yang kita pakai adalah digital marketing dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku. Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain:

-          Biaya relatif terjangkau

-          Jangkauan luas

-          Mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan sesuai kategori

-          Komunikasi dengan konsumen lebih mudah dan cepat populer

-          Sangat membantu meningkatkan penjualan

-          Mudah dievaluasi

-          Mudah dikembangkan ke arah yang lebih baik

Saat ini yang masih ngetren  dan gencar di dunia maya yaitu strategi pemasaran yang banyak dipakai oleh orang yang mengerti teknologi internet. Teknologi yang dipakai adalah penjualan dan promosi melalui website dan media sosial lainnya.

“Dengan mempunyai website, kita dapat merencanakan, promosi dalam melancarkan penjulan buku. Website akan banyak kita isi produk, harga, promosi, layanan, alamat, testimony dan sebagainya”

Untuk penjualan buku lewat Online ini kita harus terus proaktif untuk terus promosi, supaya kita dapat :

-          Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial

-          Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga

-          Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar sedang lesu

-          Menaikan penjualan dan profit

-          Membandingkan dan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing

-          Membentuk citra produk di benak mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan

-          Mengubah tingkah laku (yang kurang minat beli, menjadikan tertarik beli) , persepsi dan pendapat konsumen.

Media Online yang kita gunakan untuk mempromosikan penjualan buku yaitu melalui telepon, whatsapps, sms, email, telegram, facebook, instragram, youtube.

Tim pemasaran online penerbit ANDI Offset mempunyai 20 staf tenaga pemasaran khusus yang menjangkau lewat dunia maya. Kami Penerbit ANDI juga memasarkan buku lewat marketplace yang telah di tunjuk oleh Kemendikbud RI melalui belanja.com, blibli.com dengan Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah) guna mendukung pengadaan barang dan jasa (PBJ) di sekolah melalui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.

2.        Pemasaran Buku Lewat Komunitas

Kita tentunya punya komunitas masing-masing sesuai dengan kapasitas kita untuk membentuk komunitas dan relasi. Maka gunakanlah jaringan komunitas kita untuk sarana promosi dan penjualan buku . Penjualan lewat komunitas  akan lebih efektif dan efisien sehingga tingkat keberhasilan nya lebih tinggi penjualan buku yang kita tawarkan. Kuncinya kita harus proaktif berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitas serta dapat menjaga integritas pribadi kita.

Kami Penerbit ANDI juga terus mengadakan aktifitas pemarasan lewat komunitas dengan mengadakan webinar lewat link  Zoom, Live Youtube TV ANDI, dengan tema-tema yang menarik.

b. Strategi Pemasaran Buku Serangan Darat (offline)

Untuk menguasai seluruh wilayah nusantara ini dalam penetrasi pasar buku, kita harus melakukan pemetaan wilayah dengan membuka cabang tiap kota besar yang potensi pasarnya sangat baik. Kami Penerbit Andi telah mempunyai 42 cabang di kota dari Aceh s.d Papua dengan menempatkan tenaga pemasaran di tiap kantor cabang tersebut.

Strategi pemasaran buku serangan darat ini kita kelompokkan berdasarkan target pasar yang kita tuju , antara lain :

1.      Toko Buku

Penerbit buku yang mampu memproduksi sendiri dan mempunyai mesin percetakan sendiri, sebagian besar sebagai pemasok toko buku di Indonesia. Untuk bisa masuk dan sebagai pemasok rutin di toko buku maka  kita perlu pemetaan jenis toko buku. Toko buku ini kita petakan menjadi tiga jenis yaitu toko buku modern, toko buku semi modern, dan toko buku tradisional.

Mengapa kita perlu petakan jenis toko buku tersebut?  Hal ini dikarenakan setiap jenis toko buku tersebut mempunyai sistem administrasi dan tempat yang berbeda. Contoh toko buku modern yaitu Gramedia Books Store, Gunung Agung Books Store dan Toga Mas Books Store. toko modern ini mempunyai sistem transaksi mengikuti perkembangan teknologi yang dapat dikendalikan dengan sistem sentralisasi dan sebagainya.

Adapun toko buku semi modern biasanya masih dikendalikan dan mengunakan sistem administasi penjualan per toko. Sedangakan toko tradisional biasanya sistem transaksinya masih manual.

Untuk itu saluran toko buku tersebut di atas masih dijadikan jalur distribusi oleh para Penerbit buku dengan sistem titip jual / konsinyasi, kecuali toko buku tradisional diberlakukan kredit dan jual putus.

Strategi promosi di toko buku modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan, antara lain sebagai berikut:

-          Menguasai display buku supaya tampilan buku bisa telihat dan menonjol

-          Mengadakan promosi di internal toko dengan memasang produk promo di neon box, X-banner atau lainnya.

-          Mengadakan bedah buku

-          Mengadakan even tematik sesuai momen bulan berjalan

-          Berkomunikasi dengan pihak intenal toko buku

-          Perhatikan stok buku best seller, buku yang stoknya menipis

 2.      Directselling / kunjungan langsung

Pemasaran Buku melalui directselling ini kita petakan berdasarkan jenis kategori buku yang kita terbitkan. Jenis Kategori buku penjualan lewat directselling ini kita bagi menjadi beberapa target pasar yaitu:

-      Buku Pendidikan (Buku mata pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK)

-            Buku teks perguruan tinggi untuk semua mata kualiah

-            Buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA-SMK , Perguruan Tinggi dan umum

3.  Melakukan Event-Event

Aktif dalam melakukan event-event, seperti: event pameran buku,  seminar, workshop, tryout, dan sebagainya.

Demikian materi yang telah disampaikan narasumber tentang strategi pemasaran buku secara singkat, dan masih banyak lagi strategi pemasaran buku yang terus berkembang. Akhir kata kami sebagai “Tenaga pemasaran buku sangat bangga sebagai ujung tombak dalam menyebarluaskan karya-karya tulisan ilmu pengetahuan yang sangat berdampak sekali melalui jalur non formal ikut serta dalam  menceraskan kehidupan bangsa Indonesia”. Dengan strategi pemasaran buku yang tepat, maka kita akan dapat bertahan saat pandemi Covid-19 saat ini. Terima kasih.

Komentar

  1. Resumenya lengkap. Tp alangkah baiknya di parafrase, misal kata kami ganti dg Andi offset atau Penerbit Andi, krn yg menulis di blog kan bukan pihak Andi. Semangat ya pak..

    BalasHapus
  2. Resumenya mantap tampilan sudah menarik sukses terus

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koordinasi persiapan Resuffle Pengurus KKG PAI SD Kota Tegal

Menumbuhkan Budaya Literasi di Bulan Ramadan melalui Akram

Sepak Terjang sang Wartawan Bangkotan