Man Jadda Wajada: Bersinar di Usia Senja


Narasumber: Mukminin, S.Pd.,M.Pd (Lamongan)

Sebuah catatan menarik dari seorang penulis buku yang mulai menulis di usia yang sudah tidak muda lagi. Tiada kata terlambat untuk menjadi seorang penulis. Sebaik-baiknya manusia adalah yang mau berubah ke arah kebaikan dalam segala hal dan bermanfaat bagi orang lain. Karena Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu tidak mau merubahnya sendiri Itulah kalimat pembuka yang disampaikan oleh Bapak Mukminin, M.Pd atau yang dipanggil Cak Inin memulai pembicaraan pada pelatihan menulis melalui grup whatsapps. Mengapa beliau memulai pembicaraan dengan kalimat tersebut? Karena beliau, yang juga seorang guru Bahasa di SMP 1 Kedungpring Lamongan ini mulai belajar menulis di usia 54 tahun. Sebuah usia yang kebanyakan orang sudah berada di zona nyaman dalam kariernya.

Namun hal itu tidak berlaku buat beliau. Justru di usia tersebut, beliau mulai merintis karier di bidang jurnalistik. Beliau termotivasi oleh salah seorang koleganya yaitu Ibu Emi Sudarwati, seorang penulis buku yang sudah menerbitkan lebih dari 300 buku. Cak Inin mengikuti workshop Pusat Belajar Guru Bojonegoro yang dibimbing langsung oleh Ibu Emi Sudarwati. Bu Emi yang dahulu merupakan murid Cak Inin di SMP, sekarang menjadi mentor buat beliau. Namun beliau merasa bangga dibimbing ileh seorang muridnya yang sukses. Dari workshop ini, beliau mampu menghasilkan buku PBG MEMBAHANA, Antologi Pusat Belajar Guru Bojonegoro penerbit Kelompok Majas. Ini buku pertama beliau bersama teman-temannya. Pada tanggal 8 Maret 2020, beliau mengikuti workshop kedua dengan narasumber yang sama dengan yg pertama. Alhasil, Cak Inin mampu menerbitkan buku solo pertama dengan judul 55 pantun nasihat penerbit Kelompok Majas Bojonegoro. Karena ketertarikan di bidang tulis menulis yang semakin besar, beliau mengikuti pelatihan menulis yang dipunggawani oleh Wijaya Kusumah, M.Pd atau Om Jay secara gratis. Cak Inin mengikuti pelatihan pada gelombang 8 yaitu tanggal 22 Maret 2020. Kuliah online pertama narsum hebat Om Dedi Dwitagama tentang Belajar Ngeblog dan Yutubber.

Dengan memotivasivasi beliau dan peserta untuk membuat blog dan menulis di blog untuk dikenang anak cucu kita dan semesta raya. Om Dedi mengatakan bahwa kita pernah hidup dan meninggalkan jejak kebaikan. Karena kebaikan berbalas kebaikan. Inilah kata-kata motivasi yg luar biasa menyentuh hati Cak Inin. Beliau dan semua peserta membuat blog untuk menyimpan tulisan dan hasil resume kuliah online dari para pakar. Dan setiap kali pertemuan resume wajib dikirim ke blog Om Jay. Wijayalabshcool.com. lalu dikirim ke grup menulis untuk saling kunjung dan memotivasi. Sehingga tambah semangat menulis dan cepat akrab walau lewat WAG. Semua kegiatan pelatihan berikut tugas-tugasnya dapat diselesaikan dengan baik oleh Cak Inin.

Hasilnya beliau bersama teman-temannya dapat menerbitkan buku"Kisah Inspiratif Sang Guru". Tanggal 19 Juni 2020 Bu Kanjeng ( Sri Sugiastuti) mengajak Cak Inin menerbitkan buku bersama Antogi Puisi dalam Pandemi Covid-19 dengan harapan kehidupan New Normal. Beliau ditunjuk dan dilatih menjadi kurator untuk Koordinator pengumpulan naskah dan bendahara. Terdaftar 43 guru. Ini pengalaman berharga baginya tentang cara menerbitkan buku. Bu Kanjeng dan Bpk Heronimus Bani ( Roni Bani) sebagai editor. Cukup menguras perhatian dan penuh kesabaran dalam mengumpulkan naskah peserta. Alhamdulilah sekitar 2 bulan terbitlah Buku Antologi Puisi "Rona Korona Duka dan Ria". Sabtu, 11 Juli 2020 profil beliau dimuat di Jawa Pos Radar Lamongan. Judul Mukminin Tak Mau Kalah dengan Penulis Muda. Beliau merasa senang seumur hidup dimuat di koran baru dua kali, pertama pengumuman masuk PTN th 1985 waktu itu namanya SIPENMARU, beliau diterima di IKIP NEGERI SURABYA D2 anugerah yg luar biasa anak buruh tani desa bisa kuliah di kota. Waktu itu IKIP dambaan untuk jadi guru. Yg kedua profil dan foto Cak Inin di muat di koran Radar. Pagi-pagi ucapan selamat dari teman guru satu sekolah dan teman MGMP BHS Indonesia Lamongan mengucapkan , " Selamat Abah Mukminin masuk koran", dijawab Alhamdulillah.

Kemudian pada tanggal 5 Agustus 2020 setelah beberapa buku beliau terbit,  beliau menyebarkan VIRUS LITERASI di sekolahnya yaitu SMPN I Kedungpring Lamongan dengan mengadakan Workshop Menulis dan Menerbitkan Buku. Kepala Sekolah mendukung dan menunjuk Cak Inin menjadi ketua dan harus mendatangkan narasumber dan Kepala Dinas Pendidikan Lamongan. Lalu beliau mengundang narasumber hebat PBG dari Bojonegoro yaitu Ibu Emi Sudarwati dkk. Alhamdulillah acara dapat berjalan sukses dari pukul 08.00 s.d. 15.15 WIB. Bu Emi pulang kandang karena mengajar guru-gurunya waktu SMP dulu. Dengan tujuan guru bisa menulis dan terbitkan buku. Insya Allah dapat menghasilkan buku antologi Cerita Sang Guru. Sampai saat ini Cak Inin sendiri sudah dapat menerbitkan 7 buku. Beliau berharap dapat bermanfaat bagi dunia literasi. Dan saat ini masih dalam proses penerbitan buku antologi Kisah Inspiratif Sang Guru yang merupakan hasil dari pelatihan belajar menulis gelombang 8.

Selain menerbitkan beberapa buku, Cak Inin juga merambah kariernya. Cak Inin mencoba peruntungan membuat sebuah perusahan penerbitan buku. Beliau menamainya KAMILA PRESS. Setelah berhasil merintis Kamila Press, banyak kolega beliau yang menginginkan karyanya dapat diterbitkan oleh perusahaan yang baru dibuatnya. Di antaranya: Ibu Rasita Kepala Sekolah dari Bengkulu minta diterbitkan bukunya dengan mencetak 20 buku. Ini merupakan tantangan dan kesempatan yg harus dilewati Cak Inin. Dalam 3 Minggu buku terbit dengan sampul  dan mutu yang bagus, kertas bookpaper. Setelah beliau memposting buku Bu Rasita, teman-taman lain menyusul ikut meminta bukunya diterbitkan di KAMILA PRESS. Beliau mengucapkan terima kasih atas kepercayaan teman-teman kepadanya. Selain Ibu Rosita, beberapa kolega yang meminta untuk diterbitkan bukunya antara lain:

1.     H.Rusmin Kepala SMAN Banjarmasin mencetak buku Kisah Nyata Berjuang Melawan Covid-19 ( kisah  Pak Rusmin dengan istrinya terinfeksi Corona berjuang sampai sembuh ) mencetak 100 buku

2.     Poniman ketua PGRI Jember menelefon beliau meminta bukunya Pengabdian PGRI Untuk Negeri untuk dicetak sebanyak 200 buku

3.     Suharto, S.Ag.M.Pd yg diuji sakit di rumah sakit sekitar 2 bulan, setiap hari  menulis dan diterbitkan buku GBS Menyerangku (Kisah Nyata Seorang Guru Bergulat Melawan Penyakit Langka dengan Menulis )

Setelah Cak Inin menceritakan pengalaman belajar menulis dan dapat menerbitkan buku kemudian mencoba peruntungan membuat perusahaan penerbitan buku, sesi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu penanya bertanya tentang prosedur mencetak buku di Kamila Press. Beliau menjawab: cara menerbitkan buku yaitu mengirim 1 file berisi judul, kata pengantar, daftar isi, naskah, sinopsis, biodata, dengan ketentuan huruf Time New Roman 12 point spasi 1,5 / 2,2,2 kertas A5, kirim ke WA beliau yaitu 081330944498 atau email gusmukminin@gmail.com.

Ada juga yang menanyakan besaran biaya untuk dapat diterbitkan bukunya. Beliau menjelaskan dengan rincian sebagai berikut:

ü  Untuk cetak buku A5 70-80 halaman cetak 10 buku termasuk biaya layout, edit, cover sampul dan ISBN sebesar Rp 750.000,00

ü  Untuk cetak buku A5 100 halaman cetak 10 buku, biaya termasuk lay out, edit, cover sampul dan ISBN Rp 775.000,00  plus ongkos kirim

ü  Untuk cetak buku A5  125 halaman cetak 10 buku biaya termasuk lay out, edit, cover sampul dan ISBN Rp 847.000,00  plus ongkos kirim

ü  Untuk cetak buku A5  150 halaman cetak 10 buku biaya termasuk lay out, edit, cover sampul dan ISBN Rp 970.000,00  plus ongkos kirim

ü   Untuk cetak buku A5  250 halaman cetak 10 buku biaya termasuk lay out, edit, cover sampul dan ISBN Rp 1.100.000,00  plus ongkos kirim

Kemudia ada yang menanyakan tips dalam menulis dan menerbitkan buku. Cak Inin menjawabnya sebagai berikut:

Tips menulis dan menerbitkan buku  yaitu N M A T M I :

1.     Niat Kuat dan Nekad, menulis itu berbagi ilmu dan pengalaman/ menulis itu ibadah

2.     Mencari Mentor

·        Carilah pembimbing penulis sukses

·        Kalau ingin sukses bergaulah dengan orang sukses ( kalau ingin wangi bertemanlah dengan bakul minyak wangi)

 

3.     Amati, amati penulis sukses / mentor, cara dan gaya penulisannya

4.     Tiru, Tiru / ikuti apa dan bagaimana yang dilakukan penulis sukses / mentor

5.     Manut, Ikuti semua intruksi yang disarankan mentor, apa yang dilakukan mentor  sampai jadi penulis sukses.

6.     Istikomah, konsisten untuk selalu menulis setiap hari walaupun 3 paragraf,  satu paragraf, Satu Puisi, Satu kalimat, satu kata-kata.bijak.

Demikian sepenggal kisah sukses seorang teladan yang dapat menginspirasi kita semua. Dari beliau kita  bias mengambil hikmah bahwa usia bukanlah menjadi penghalang bagi setiap orang untuk menjadi sukses. Hanya tekad dan semangat yang kuat, serta berdoa kepada Allah dan mencari pendamping yang dapat memotivasi untuk selalu maju, maka kita bisa menjadi apa yang kita impikan. Teruslah berkarya, menulis dan menulis. Tulislah apa yang kalian amati, rasakan, dan abadikan dalam mediamu, maka kamu akan melihat apa yang akan terjadi. Terima kasih salam literasi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koordinasi persiapan Resuffle Pengurus KKG PAI SD Kota Tegal

Menumbuhkan Budaya Literasi di Bulan Ramadan melalui Akram

Sepak Terjang sang Wartawan Bangkotan