Menerbitkan Buku itu Tidak Sulit

 


Narasumber: Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. (Jakarta)

Dapat menghasilkan sebuah karya merupakan impian hampir semua orang. Apalagi karya kita diabadikan menjadi sebuah buku. Maka itu sebuah kebanggaan yang luar biasa dan tidak dapat tergantikan dengan imbalan apapun. Karena buku karya kita akan menjadi sebuah dokumentasi pribadi yang tak ternilai harganya. Terlebih jika buku kita bermanfaat bagi orang lain dan dibaca oleh banyak orang. Maka itu sebuah ladang amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus meskipun penulis sudah wafat. Dan itu juga merupakan ilmu yang bermanfaat.

Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “Jika anak Adam (manusia) telah meninggal, maka terputus semua amalnya,  kecuali 3 (tiga) perkara yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya”. Hadis tersebut menjadi penguat bahwa menghasilkan sebuah karya yanga dibukukan dan bisa bermanfaat bagi orang lain, maka pahala yang mengalir deras kepada kita meskipun kita sudah tiada.

Namun ada asumsi yang beredar bahwa membuat sebuah buku itu sangat sulit dan biaya cukup mahal. Padahal jika sudah tahu cara untuk menerbitkan buku, maka menerbitkan buku tidak sesulit yang dibayangkan. Malam ini, Senin tanggal 26 Oktober 2020 narasumber kita yaitu Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd akan mengupas tuntas tentang teknik atau cara menerbitkan buku. Sebelum menjelaskan tentang teknik menyusun dan menerbitkan buku, beliau membagikan pengalamannya menulis buku.

Mas Brian, begitulah saya menyapanya sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada akhir 2013. Ketika itu beliau ingin menerbitkan buku pada 2014. Namun karena tidak mempunyai mentor yang membimbing, beliau tidak tahu harus masuk di komunitas apa. Beliau hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri yaitu nulisbuku.com. Di situ memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas desain cover dan ISBN. Jika menginginkan dua hal itu harus membayar. Biayanya mungkin hampir sejuta. Ketika itu masih kuliah. Tidak mungkin mengeluarkan biaya sebanyak itu. Mas Brian tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.

Semangatnya naik-turun dan akhirnya vaccum. File naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun. Namun akhirnya pada 2019 mulai bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag di Instagram tentang penerbit Indie. Matanya terbuka bahwa menerbitkan buku sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.

Mas Brian bersemangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2019 mengirim naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit. Buku pertamanya berjudul “Blog untuk Guru Era 4.0” yang diterbitkan oleh CV Jejak. Setelah buku pertama terbit, barulah beliau bertemu dengan grup pelatihan belajar menulis. Ketika itu memasuki gelombang 4.


Semangat untuk menulis dan menerbitkan buku lagi menjadi berlipat-lipat setelah bertemu dalam grup latihan menulis karena berkumpul dengan guru-guru yang hebat dan pandai menulis. Walhasil pada bulan Mei 2020 beliau bisa menerbitkan buku kedua dengan judul “Aksi Literasi Guru Masa Kini” yang diterbitkan oleh Penerbit Gemala Depok. Lalu bulan Juni 2020 juga menerbitkan buku ketiga dengan judul “Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari” yang diterbitkan oleh Penerbit Haura.


Itulah sekelumit pengalaman narasumber tentang proses menulis blog sampai berhasil menerbitkan 3 (tiga) buku. Kemudian beliau menjelaskan tata cara membukukan hasil resume latihan menulis versi penerbit Gemala yang merupakan rekanan narasumber antara lain:

1.  20 tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word.

2.  Setting buku: ukuran kertas A5 (14x20cm); huruf times new roman 12 pt; spasi 1,5; margin 2 cm semua; paragraf rata kiri-kanan (justify)

3.  Masukkan kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume, antara lain: cover ( judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. masing-masing paragraf 3 kalimat)

4.  Jumlah halaman buku tidak ditentukan batas minimal halaman

5.  Mengganti biaya desain cover, pengurusan ISBN, lay out, edit ringan, 2 buku bukti terbit, e-sertifikat sebesar Rp 300.000,00

Setelah semua siap, penulis buku bisa menghubungi beliau melalui whatsapps untuk diteruskan kepada penerbit Gemala. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk menerbitkan buku ber-ISBN lebih kurang 1 bulan.

Adapun untuk lebih jelas urutan lay out buku yang akan diterbitkan melalui penerbit Gemala sebagai berikut:

1.      Cover

2.      Kata Pengantar

3.      Daftar Isi

4.      Isi naskah

5.      Profil Penulis

6.      Sinopsis

Demikian penjelasan dari narasumber kita malam ini yaitu Mas Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd. Semoga impian kita menjadi penulis buku ber-ISBN benar-benar terwujud. Dan bisa menerbitkan buku-buku lainnya terkhusus buku di bidang pendidikan. Karena ternyata sekarang menerbitkan buku itu tidak sesulit yang pernah kita bayangkan sebelumnya. Sehingga kita benar-benar mendapatkan manfaat dari karya kita, yaitu kepuasan batin dan juga mendapatkan angka kredit untuk kebutuhan kenaikan pangkat bagi guru ASN. Amin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menumbuhkan Budaya Literasi di Bulan Ramadan melalui Akram

Koordinasi persiapan Resuffle Pengurus KKG PAI SD Kota Tegal

Sepak Terjang sang Wartawan Bangkotan