Menerbitkan Buku itu Tidak Sulit
Dapat
menghasilkan sebuah karya merupakan impian hampir semua orang. Apalagi karya
kita diabadikan menjadi sebuah buku. Maka itu sebuah kebanggaan yang luar biasa
dan tidak dapat tergantikan dengan imbalan apapun. Karena buku karya kita akan
menjadi sebuah dokumentasi pribadi yang tak ternilai harganya. Terlebih jika
buku kita bermanfaat bagi orang lain dan dibaca oleh banyak orang. Maka itu
sebuah ladang amal jariyah yang pahalanya tidak akan pernah putus meskipun
penulis sudah wafat. Dan itu juga merupakan ilmu yang bermanfaat.
Dalam
sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya: “Jika anak Adam
(manusia) telah meninggal, maka terputus semua amalnya, kecuali 3 (tiga) perkara yaitu amal jariyah,
ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakan orang tuanya”. Hadis tersebut
menjadi penguat bahwa menghasilkan sebuah karya yanga dibukukan dan bisa
bermanfaat bagi orang lain, maka pahala yang mengalir deras kepada kita
meskipun kita sudah tiada.
Namun
ada asumsi yang beredar bahwa membuat sebuah buku itu sangat sulit dan biaya
cukup mahal. Padahal jika sudah tahu cara untuk menerbitkan buku, maka
menerbitkan buku tidak sesulit yang dibayangkan. Malam ini, Senin tanggal 26
Oktober 2020 narasumber kita yaitu Raimundus Brian Prasetyawan, S.Pd akan
mengupas tuntas tentang teknik atau cara menerbitkan buku. Sebelum menjelaskan
tentang teknik menyusun dan menerbitkan buku, beliau membagikan pengalamannya
menulis buku.
Mas Brian, begitulah saya menyapanya sudah ngeblog sejak 2009. Namun keinginan untuk membuat buku baru muncul pada
akhir 2013. Ketika itu beliau ingin menerbitkan buku pada 2014. Namun karena
tidak mempunyai mentor yang membimbing, beliau tidak tahu harus masuk di
komunitas apa. Beliau hanya tahu satu tempat menerbitkan buku secara mandiri
yaitu nulisbuku.com. Di situ memang gratis, tapi tidak termasuk fasilitas
desain cover dan ISBN. Jika menginginkan dua hal itu harus membayar. Biayanya
mungkin hampir sejuta. Ketika itu masih kuliah. Tidak mungkin mengeluarkan
biaya sebanyak itu. Mas Brian tidak tahu tempat lain untuk menerbitkan buku secara self publishing.
Semangatnya
naik-turun dan akhirnya vaccum. File
naskah tersimpan saja di dalam laptop bertahun-tahun. Namun akhirnya pada 2019 mulai
bangkit lagi karena tidak sengaja menemukan hashtag
di Instagram tentang penerbit Indie. Matanya terbuka bahwa menerbitkan buku
sekarang lebih mudah dan banyak pilihan dengan adanya penerbit indie.
Mas Brian
bersemangat menyelesaikan naskah hingga akhirnya pada Oktober 2019 mengirim
naskah buku pertamanya ke salah satu penerbit Indie. Perlu waktu 3 bulan untuk
menunggu sampai buku terbit. Akhirnya pada akhir Januari 2020, buku pertamanya terbit.
Buku pertamanya berjudul “Blog untuk Guru Era 4.0” yang diterbitkan oleh CV
Jejak. Setelah buku pertama terbit, barulah beliau bertemu dengan grup
pelatihan belajar menulis. Ketika itu memasuki gelombang 4.
Semangat untuk menulis dan menerbitkan buku lagi menjadi berlipat-lipat setelah bertemu dalam grup latihan menulis karena berkumpul dengan guru-guru yang hebat dan pandai menulis. Walhasil pada bulan Mei 2020 beliau bisa menerbitkan buku kedua dengan judul “Aksi Literasi Guru Masa Kini” yang diterbitkan oleh Penerbit Gemala Depok. Lalu bulan Juni 2020 juga menerbitkan buku ketiga dengan judul “Menerjang Tantangan Menulis Setiap Hari” yang diterbitkan oleh Penerbit Haura.
Itulah
sekelumit pengalaman narasumber tentang proses menulis blog sampai berhasil
menerbitkan 3 (tiga) buku. Kemudian beliau menjelaskan tata cara membukukan
hasil resume latihan menulis versi penerbit Gemala yang merupakan rekanan
narasumber antara lain:
1. 20
tulisan resume digabung dalam satu file microsoft word.
2. Setting
buku: ukuran kertas A5 (14x20cm); huruf times new roman 12 pt; spasi 1,5; margin
2 cm semua; paragraf rata kiri-kanan (justify)
3. Masukkan
kelengkapan naskah dalam file naskah kumpulan resume, antara lain: cover (
judul buku dan nama penulis saja), kata pengantar, daftar isi (tanpa nomor
halaman), profil penulis, sinopsis (3 paragraf. masing-masing paragraf 3
kalimat)
4. Jumlah
halaman buku tidak ditentukan batas minimal halaman
5. Mengganti
biaya desain cover, pengurusan ISBN, lay out, edit ringan, 2 buku bukti terbit,
e-sertifikat sebesar Rp 300.000,00
Setelah
semua siap, penulis buku bisa menghubungi beliau melalui whatsapps untuk
diteruskan kepada penerbit Gemala. Rentang waktu yang dibutuhkan untuk
menerbitkan buku ber-ISBN lebih kurang 1 bulan.
Adapun
untuk lebih jelas urutan lay out buku yang akan diterbitkan melalui penerbit
Gemala sebagai berikut:
1. Cover
2. Kata
Pengantar
3. Daftar
Isi
4. Isi
naskah
5. Profil
Penulis
6. Sinopsis
Demikian
penjelasan dari narasumber kita malam ini yaitu Mas Raimundus Brian
Prasetyawan, S.Pd. Semoga impian kita menjadi penulis buku ber-ISBN benar-benar
terwujud. Dan bisa menerbitkan buku-buku lainnya terkhusus buku di bidang
pendidikan. Karena ternyata sekarang menerbitkan buku itu tidak sesulit yang
pernah kita bayangkan sebelumnya. Sehingga kita benar-benar mendapatkan manfaat
dari karya kita, yaitu kepuasan batin dan juga mendapatkan angka kredit untuk
kebutuhan kenaikan pangkat bagi guru ASN. Amin
mantap...semangat pak..
BalasHapusPenulisannya mengalir dan tertata. Simpel dan lugas. Semoga semakin bersemangat mas Ubay.
BalasHapusLengkap resumenya, semangat pak...
BalasHapusApik. Keren. Smngt berbagi kebaikan melalui tulisan
BalasHapusMatur suwun buat teman2 semua
BalasHapusResume bagus dan lengkap.
BalasHapusBagus sekali resumenya. Salam literasi tiada henti
BalasHapusResume yang lengkap.
BalasHapusKoreksi : bukan angkat kredit
Tapi angka kredit
Mgkn ngetike yg terlali cpt bu heee
Hapuslengkap dan menarikkk.....
BalasHapusMantab ....
BalasHapus